Left logo

STATE OF ACHEH SUMATRA

Executive Office : P.O. Box 986 MARSDEN QLD 4132 AUSTRALIA
Secretariat General : Perth, WA, Australia

Right logo

Free Acheh

Marwah Aceh

·

Oleh: Arizal Mahdi Bireuën


Di bawah langit fajar yang pucat,
tanah ini bernafas dengan luka yang berat.
Bayang wajah ibu-ibu di tepi pantai,
memanggil anak yang tak kembali sampai mati.

Di rumah tua, rencong tergantung seperti doa,
bukan senjata, melainkan air mata yang membeku.
Di setiap tikar lusuh, zikir menggantikan suara ayah,
yang hilang di medan perang dan tak pernah pulang.

Wahai Aceh, bumi serambi Mekkah,
kau belajar tersenyum dari duka yang dalam.
Setiap kubur tak bernama jadi taman doa,
setiap jenazah jadi batu pijak kemerdekaan kita.

Generasi pewaris, dengarlah rintih masa silam,
itu bukan cerita, itu darah yang masih basah di tanah.
Lihat tangan-tangan kecil yang kehilangan pelukan,
lihat mata-mata tua yang memandang jauh ke laut.

Marwah Aceh bukan kata-kata indah,
ia darah, ia air mata, ia sabar tak berujung.
Ia hidup dalam dada yang bergetar ketika menyebut namanya,
ia bergetar dalam napas anak-anaknya yang tertatih.

Jika kau mencintai tanah ini, cintailah seperti ibu mencintai anaknya,
walau hancur, tetap digendong dalam doa.
Jika kau menyebut Aceh, sebutlah dengan dada yang basah,
karena marwahnya lahir dari luka dan cinta yang sama.

Dan bila suatu hari dunia mencoba menghapus kita,
ingatlah: Aceh pernah berdiri meski diguncang bencana,
pernah bertahan meski ditinggal dunia.
Marwah Aceh tak bisa dibakar, tak bisa dihapus,
karena ia adalah nyala di darah kita,
nyala yang membuat kita berdiri meski menangis.

No comments:

Post a Comment